SURABAYA, PustakaJC.co - Australia, negara yang berseberangan dengan Indonesia ini merupakan salah satu negara yang mengajarkan bahasa Indonesia kepada para siswanya. Bahasa Indonesia sudah diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas di Australia sejak 1950-an. Per April 2024, terdapat lebih dari 40 sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia.
Dikutip dari Australian Curriculum, hubungan Indonesia dan Australia menjadi sangat erat pasca Perang Dunia II. Banyak warga Indonesia yang pergi ke negeri kanguru itu untuk belajar.
Bahkan, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menetap di sana dan membentuk komunitas kecil. Komunitas tersebut terus berkembang. Menariknya, Australia juga punya pusat bahasa dan budaya Indonesia yang dikenal sebagai Balai Bahasa.
Di Australia Barat, bahasa Indonesia masuk ke dalam salah satu dari tujuh bahasa asing yang diajarkan. Beberapa bahasa asing lain yang dipelajari adalah bahasa China, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Aborigin.
Tidak hanya itu, di beberapa negara bagian lain, seperti Victoria dan Australia Barat, bahasa Indonesia banyak diajarkan di sekolah. Bahkan, bahasa Indonesia menjadi bahasa asing kedua yang paling banyak dipelajari oleh siswa di sana.
Australia melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat penting. Ditambah lagi, letak geografis keduanya yang berdekatan semakin memperkuat alasan tersebut.
The Conversation menyebut bahwa Indonesia adalah salah satu tetangga yang sangat penting untuk Australia. Indonesia dianggap menjadi salah satu kunci kemakmuran dan keamanan negara tersebut.
Selain itu, Indonesia juga diprediksi akan menjadi “raksasa” ekonomi di masa depan. Australia melihat Indonesia dan Asia sebagai kawasan strategis untuk perdagangan.
Australia dan Indonesia sudah menjalin berbagai jenis kerja sama di berbagai bidang sejak lama. Hubungan tersebut semakin kuat dari tahun ke tahun.
Sebuah tulisan yang dipublikasikan di Australian Broadcasting Corporation (ABC) menjelaskan, bahasa dan budaya Indonesia sangat penting untuk kapasitas Australia. Hal ini dikarenakan kedua negara akan terus terlibat dalam perdagangan, diplomasi, dan keamanan antarnegara.
Sayangnya, beberapa waktu belakangan program bahasa Indonesia di Australia sudah menurun. University of Meulborne memperkirakan, jumlah universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia turun dari 22 kampus pada 1992 menjadi 12 kampus pada 2022.
Alasan utamanya adalah keterbatasan anggaran. Selain itu, jumlah guru bahasa Indonesia yang semakin sedikit disinyalir juga menjadi penyebab menurunnya program bahasa Indonesia di sana.
Namun, meskipun jumlahnya menurun, siswa sekolah di Australia masih memiliki banyak kesempatan besar untuk mempelajari dan meningkatkan keterampilan bahasa Indonesia mereka. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui program percontohan Duta Belajar Bahasa Indonesia atau ILLA.
Program ini merupakan inisiatif Kedutaan Besar Australia di Indonesia dan Kedutaan Besar Indonesia di Australia. Banyak sarjana asal Indonesia jebolan universitas di Australia yang membantu siswa dan guru sekolah untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Melalui situs Kedutaan Australia di Indonesia, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, mengatakan jika ILLA menjadi cara yang bagus untuk mempromosikan bahasa Indonesia di Australia. Tidak hanya itu, hubungan baik antarmasyarakat kedua negara juga bisa semakin hangat dan kuat. (int)