Sesuai tema acara, Nadiem melakukan transformasi pada sistem pendidikan tinggi. menurutnya, Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang lama bersifat kaku dan rinci, sehingga kampus kurang leluasa dalam merancang proses dan bentuk pembelajaran sesuai kebutuhan keilmuan atau perkembangan teknologi.
Misalnya, syarat kelulusan tidak relevan dengan zaman dan alokasi waktu yang diatur sampai per menit atau per minggu dalam satu satuan kredit semester (sks).
"Harusnya setiap kepala prodi punya kemerdekaan untuk menentukan bagaimana cara mereka mengukur standar kelulusan," tandasnya. (int)