SURABAYA, PustakaJC.co - Siapapun rasanya pasti sepakat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang begitu terkenal dengan keragaman budayanya. Bahkan, keragaman budaya di Indonesia dapat dikatakan begitu banyak jumlahnya.
Keragaman ini berasal dari seluruh provinsi di Indonesia sehingga memberikan corak khas tersendiri bagi kebudayaan bangsa. Dari berbagai budaya tersebut, teater tradisional menjadi salah satu seni yang menonjol dan tetap eksis hingga kini.
Pada dasarnya, seni teater sudah berkembang di Indonesia dari dulu mulai dari teater modern, tradisional bahkan hingga kontemporer. Namun, teater versi tradisional berbeda dengan jenis yang lain karena berbaur dengan keseharian masyarakat.
Sehingga, pada akhirnya seni tersebut menjadi bagian dari hidup, khususnya untuk memperingati sejumlah peristiwa penting. contohnya seperti pagelaran teater yang digelar dalam rangka perkawinan, kelahiran maupun acara penting lainnya.
Menilik etimologinya, teater sendiri diadopsi dari bahasa Yunani yakni Theatron. Theatron memiliki arti persembahan. Dulunya, di zaman Yunani, pertunjukan teater merupakan persembahan yang ditujukan untuk dewa serta upacara penghormatan yang ditujukan ke Dewa Apollo.
Sedangkan, bila teater diartikan lebih luas, teater berarti pertunjukan atau tontonan yang dilakukan di depan banyak orang. Contohnya, kesenian ludruk, dari Jawa Timur. Ada pula jenis teater lain seperti ketoprak.
Namun, bila dilihat dari arti yang sempit, teater merupakan sebuah kisah hidup maupun drama kehidupan yang ditampilkan di dalam pentas. Pertunjukan ini berbentuk percakapan, tanpa dekor serta musik.
Bila melihat arti tersebut, teater tradisional merupakan sebuah pentas seni kehidupan yang berkembang dan hadir di sebuah daerah, dengan tetap menyesuaikan kebudayaan yang berada di daerah tersebut.
Pada dasarnya, teater jenis tradisional serta modern dapat dibedakan dari ciri yang dimilikinya. Setelah mengenal pengertian teater, berikut sejumlah ciri yang dimiliki oleh teater tradisional yang patut Kawan ketahui.
Tempat digelarnya pertunjukan berada di area yang terbuka serta memiliki bentuk arena, sehingga dikelilingi oleh penonton.
Pementasannya menggunakan bahasa daerah.
Penonton teater umumnya akan mengikuti pertunjukan dengan akrab dan santai. Bahkan, terkadang juga terdapat dialog langsung yang dilakukan antara pemeran serta penonton.
Pertunjukan teater umumnya menggunakan tabuhan maupun musik tradisional.
Nilai serta laku di dalam teater biasanya dilakukan secara spontan. Umumnya juga terdapat unsur emosi tawa dan tangis.
Unsur lawakan sering diberikan.
Penyajian teater disertai dengan tarian, dialog serta nyanyian.
Cerita di dalam teater tanpa naskah serta dikerjakan sesuai dengan peristiwa sejarah, mitologi, dongeng hingga kehidupan sehari-hari.
Jenis Teater Tradisional
Jenis teater tradisional tersebar di berbagai daerah di Nusantara. Berikut jenis-jenis teater tradisional yang paling populer di Indonesia. Adakah yang berasal dari daerahmu?
Wayang kulit
Jenis teater yang satu ini pasti tidak asing lagi Kawan dengar. Apalagi jika bukan wayang kulit. Wayang kulit sendiri adalah pementasan budaya yang menggunakan boneka kulit sebagai alat untuk menceritakan cerita dan menggunakan bayangan gambar yang berada di layar putih.
Randai
Berikutnya adalah randai. Randai merupakan gabungan antara musik, tari, serta dialog. Umumnya, pementasan ini dilakukan secara berkelompok di daerah Sumatera Barat.
Ketoprak
Ketoprak sendiri merupakan drama Jawa yang di dalamnya terdapat unsur komedi, serta iringan gamelan. Menariknya, meskipun memiliki unsur komedi, cerita yang berada di dalam ketoprak tetap mengandung pesan moral serta sosial.
Lenong
Selain sejumlah teater di atas, lenong pasti menjadi salah satu pertunjukan yang sering Kawan dengar. Lenong merupakan drama komedi yang berasal dari Betawi serta menggunakan dialog yang begitu kocak. Cerita dari lenong juga sengaja dibuat menghibur sehingga kerap mengundang gelak tawa dari penonton.
Fungsi Teater Tradisional
Tentu saja teater memiliki fungsi yang amat penting. Di sejumlah daerah, teater memiliki fungsi sebagai sebuah sarana upacara penghormatan, khususnya pada roh nenek moyang, maupun dewa. Teater juga berfungsi sebagai sarana hiburan dan presentasi yang dipadukan dalam pementasan.
Contohnya saja seperti pertunjukan wayang kulit yang dilakukan di Jawa Tengah. Ketika pertunjukan tersebut digelar, pasti akan langsung terlihat unsur hiburan, ritual hingga presentasi estetis. Tidak jarang, teater juga memiliki fungsi lain.
Fungsi lain yang dimiliki teater adalah sebagai media pendidikan, media ekspresi hingga media penerangan yang menjadi sarana memberi informasi, khususnya pada masyarakat.
Peran Musik Dalam Teater Tradisional
Dalam pertunjukan teater, Kawan pasti sering mendengar suara alunan musik bukan? Berikut sejumlah peran musik di dalam pementasan teater.
Digunakan sebagai pengiring serta pendukung suasana saat pertunjukan teater dilakukan.
Mempergunakan alat musik yang bersifat tradisional, contohnya seperti angklung, gamelan serta suling.
Dalam pertunjukan teater, musik juga dapat membantu mengekspresikan emosi para tokoh yang berada di dalam cerita.
Mempunyai melodi serta ritme yang khas, bahkan mencerminkan budaya yang berasal dari daerahnya.
Dalam acara pementasan teater, khususnya tradisional, kesuksesan digelarnya acara tersebut tentu saja tidak hanya bergantung ketika pementasan saja. Namun, saat perancangan juga merupakan hal yang berpengaruh.
Bahkan, perancangan pentas teater dapat menjadi penentuan sukses atau tidaknya teater tersebut dilakukan. Berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan saat ingin mementaskan teater khususnya tradisional, yaitu:
Naskah drama
Naskah merupakan unsur penting yang harus dipersiapkan ketika ingin menggelar teater. Sebenarnya, dalam pertunjukan teater, naskah yang dipergunakan dapat berasal dari dongeng, cerita turun temurun hingga mitos.
Penentuan pemain
Tentu saja, untuk penentuan pemain ini harus sesuai dengan cerita maupun naskah yang nantinya dipentaskan saat pertunjukan. Kesesuaian dalam pemilihan pemeran dapat membuat naskah menjadi semakin dramatis. Hal ini disebabkan karena semua pemain dapat menjiwai peran yang diembannya.
Membuat properti
Dalam pertunjukan teater, properti menjadi hal yang tidak boleh dilewatkan, bahkan begitu penting. Properti memiliki tujuan agar nantinya penonton semakin memahami pengaturan cerita yang dibawakan.
Namun, pembuatan properti harus disusun dengan menarik, sehingga tidak terlihat berlebihan serta sesuai dengan konsep dari naskah.
Membuat rancangan musik
Di dalam sebuah pertunjukan teater, musik yang dipergunakan sebagai iringan merupakan musik tradisional. Sehingga, rancangan musik yang digunakan dapat berasal dari alat musik tradisional maupun dari rekaman musik tradisional.
Kostum serta riasan
Riasan maupun kostum yang digunakan saat pementasan teater harus tepat serta sesuai dengan peran yang sedang dibawakan. Sama seperti penggunaan property, riasan dan kostum dapat membuat penonton menjadi semakin mengerti peran dan setting cerita.
Area pentas
Hal lain yang harus dirancang ketika pertunjukan teater adalah area pentas. Area pentas ini termasuk setting tempat serta suasana area yang berada di dalam pementasan seni teater.
Teater menjadi salah satu seni yang harus dilestarikan. Untuk mengenalkan teater, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan mulai dari melakukan kolaborasi dengan komunitas lokal, kemudian melakukan festival teater tradisional. Di dalam festival ini, sejumlah grup teater dapat dilibatkan. Untuk melestarikan teater juga dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan teater modern, hingga mengenalkan teater pada masyarakat luas. (int)