Menilik etimologinya, teater sendiri diadopsi dari bahasa Yunani yakni Theatron. Theatron memiliki arti persembahan. Dulunya, di zaman Yunani, pertunjukan teater merupakan persembahan yang ditujukan untuk dewa serta upacara penghormatan yang ditujukan ke Dewa Apollo.
Sedangkan, bila teater diartikan lebih luas, teater berarti pertunjukan atau tontonan yang dilakukan di depan banyak orang. Contohnya, kesenian ludruk, dari Jawa Timur. Ada pula jenis teater lain seperti ketoprak.
Namun, bila dilihat dari arti yang sempit, teater merupakan sebuah kisah hidup maupun drama kehidupan yang ditampilkan di dalam pentas. Pertunjukan ini berbentuk percakapan, tanpa dekor serta musik.
Bila melihat arti tersebut, teater tradisional merupakan sebuah pentas seni kehidupan yang berkembang dan hadir di sebuah daerah, dengan tetap menyesuaikan kebudayaan yang berada di daerah tersebut.