"Seringkali kita hanya menggunakan 25 cc, padahal kapasitas kita itu 1000 cc. Serta terus menaikkan kapasitas kita seiring dengan posisi dan tanggung jawab," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Gubernur Khofifah, diperlukan sinergitas antara pemerintah dan organisasi seperti Pergunu dalam penguatan kapasitas para guru. Sehingga bisa tercipta ekosistem pendidikan yang baik.
Sementara itu, Wamenag RI H. Zainut Tauhid Sa'adi berharap, perjuangan dan kiprah tokoh pendiri NU menjadi penyemangat dalam pelaksanaan Rakernas kali ini. Apalagi dipilihnya Leuwimunding sebagai pusat gelaran Rakernas kali ini dikarenakan di sinilah KH. Abdul Chalim, salah satu dari tiga tokoh kunci pendiri NU dilahirkan dan dikebumikan. KH. Abdul Chalim juga tengah diusulkan ke Pemerintah Pusat untuk menjadi Pahlawan Nasional mengingat peran besarnya dalam pendirian NU pada tahun 1926 dan upayanya untuk memperjuangkan kemerdekaan RI.
"Saya berharap Rakernas ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi namun juga menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Wamen Zainut juga mengapresiasi dukungan Pergunu terhadap upaya pengusulan KH. Abdul Chalim untuk menjadi pahlawan nasional. Mengingat besarnya peranan beliau dalam kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pergunu sekaligus Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, KH. Asep Saefuddin Chalim menyampaikan bahwa perjuangan para tokoh pendiri NU dalam memperuangkan kemerdekaannya kini telah tampak dan terwujud. Serta menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan ini sehingga terwujudlah kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.
"Guru merupakan garda yang paling depan untuk tujuan itu. Karena dengan kepiawaian guru dan kemampuannya guru dalam mempertanggungjawabkan tugasnya untuk mewujudkan Indonesia yang maju adil dan makmur," ujarnya.