Menurut Emil, Ekonomi kreatif ini bisa menjadi hal yang menjawab tantangan bonus demografi dengan memberikan generasi muda peluang untuk bekerja dan membuka lapangan pekerjaan. bahkan, generasi muda dapat memberikan layanan mereka pada klien-klien di negara lain.
"Untuk menjawab tantangan bonus demografi kita harus bisa meningkatkan sumber daya manusia produktif dan lapangan pekerjaannya. Kita pun juga bisa nengekspor service kita, jadi anak muda tidak hanya dapat klien dari dalam tetapi juga luar negeri," sebutnya.
Emil lantas berharap generasi muda Jatim dapat bisa menjadikan bonus demografi sebagai _blessing_ yang dimiliki Indonesia, di mana Jatim dapat menjadi produsen bukan hanya konsumen dari produk kreatif.
"Generasi emas Indonesia 2045 harus bisa menjawab tantangan bonus demografi, sehingga dia menjadi _blessing_ bukan _curse_ untuk kita. Kita harus bisa menjadi produsen dan bukan cuma konsumen dari karya kreatif," pungkasnya. (pstk01)