Pendidikan & Sastra

Didirikan Seorang Perempuan, Ini Universitas Al-Qarawiyyin

Didirikan Seorang Perempuan, Ini Universitas Al-Qarawiyyin
Dok voa indonesia

SURABAYA, PustakaJC.co - Negara Maroko menjadi catatan penting dalam sejarah kemunculan universitas pertama di dunia. Di negara ini, terdapat kampus bernama Universitas Al-Qarawiyyin yang sudah berdiri sejak awal hingga pertengahan abad ke-9, tepatnya 859 M.

 

Guinness Book, UNESCO dan banyak sejarawan mencatat Universitas Al-Qarawiyyin sebagai universitas pemberi gelar akademik tertua yang masih beroperasi di dunia.

 

Kisah tentang bagaimana lembaga pendidikan itu diawali dari seorang perempuan asal Tunisia yang pindah ke Fes, Maroko. Perempuan itu bernama Fatima al-Fihri.

 

Melansir laman BBC, ia adalah putri seorang pedagang kaya bernama Mohammed Bnou Abdullah. Setelah pindah, Fatima dan sang kakak, Mariam, kemudian mendirikan masjid sebagai pusat ibadah sekaligus belajar.

 

Setelah ayah mereka meninggal, uang warisannya kemudian digunakan untuk komunitas guna membangun Masjid Al-Qarawiyyin (Al-Karaouine) dan kompleks universitas.

 

Masjid dan pusat pendidikan ini awalnya hanya berukuran 30 meter persegi, tapi lambat laun bangunannya semakin besar dan megah.

 

Bahkan interiornya dihias dengan ornamen dan isi masjid dapat menampung hingga 20.000 orang yang sedang salat.

 

Masjid tersebut lantas menjadi universitas yang banyak menyelenggarakan simposium dan debat.

 

Setelah bertahun-tahun, Al-Qarawiyyin menjelma menjadi institusi terkenal di dunia yang menawarkan gelar di berbagai bidang. Mulai dari pendidikan agama, linguistik, tata bahasa, hukum, musik, tasawuf, kedokteran, hingga astronomi.

 

Pada tahun 1947, Al-Qarawiyyin diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan negara dan akhirnya bergabung dengan sistem universitas negeri modern, sehingga dapat memberikan gelar akademik.

 

Pada tahun 1965, secara resmi berganti nama dari Al-Qarawiyyin menjadi Universitas Al-Qarawiyyin.

 

Alumni terkenal yang telah belajar di sini antara lain:

 

- Filsuf Muslim abad ke-12, Ibn Rusyd

- Paus Sylvester II (yang konon memperkenalkan angka Arab ke Eropa setelah belajar di sini pada abad ke-10)

- Teolog abad ke-13 hingga ke-14, Ibn al-Haj al-Abdari

- Diplomat Berber Andalusi abad ke-16 Leo Africanus.

 

Sayangnya, meski menjadi pusat studi pada abad pertengahan, ada banyak teks penting yang kemudian dihancurkan, selama perang dalam beberapa dekade terakhir.

 

Saat ini, Universitas Al-Qarawiyyin berusia 1.164 tahun. Tak heran jika banyak naskah kuno dan berharga yang tersimpan di perpustakaan kampus ini.

 

Perpustakaan Al-Qarawiyyin yang berisi beberapa manuskrip tertua dalam sejarah Islam, menjadi salah satu tempat yang terpenting di dunia Islam dan Arab.

 

Bahkan terdapat Mushaf Al Karim abad ke-9 (salinan lama Al-Qur'an), catatan abad ke-10 tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan buku-buku teks karya sarjana abad ke-12, Ibnu Tufail, yang disimpan dengan aman di dalam dinding perpustakaan.(int)

Baca Juga : Presiden Prabowo Usulkan Penambahan Jam Olahraga di Sekolah Menjadi 1 Jam per Hari
Bagikan :