Dalam kesempatan tersebut, Himpaudi Jatim juga mengukuhkan 38 Agen Penggerak Jatim Bebas Stunting dan PAUD Berkualitas yang diwakili oleh Ketua PD Himpaudi Kabupaten/Kota se-Jatim.
"Ini merupakan langkah strategis dan jangka panjang. Semoga semuanya berseiring dengan program-program pemkab dan pemprov sehingga bersama-sama kita bisa sukses mewujudkan Jatim Bebas Stunting dan PAUD Berkualitas," ujarnya.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Jawa Timur berhasil mengalami penurunan dari 23,5% pada tahun 2021 menjadi 19,2% di tahun 2022. Bahkan tingkat prevalensi stunting di Jawa Timur lebih rendah dibanding Nasional yang berada di angka 21,6%.
Meskipun angka stunting di Jatim berhasil mengalami penurunan, namun isu stunting masih menjadi isu strategis dalam kesehatan. Ini yang menjadi tantangan tersendiri untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024 sesuai dengan arahan RPJMN 2020-2024.