Tuduhan MB
Sebagai sebuah gerakan bersama, moderasi beragama dalam perjalanannya tidak terlepas dari sejumlah kesalahpahaman dan tuduhan yang tidak benar. Pertama, moderasi beragama dianggap sebagai agenda dan pesanan asing. Tuduhan ini jelas tidak benar. Sebab, memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat dalam artian tidak berlebih-lebihan dan tidak melampaui batas adalah perintah agama itu sendiri.
“Moderasi beragama merupakan kebutuhan nyata yang muncul pada diri umat beragama itu sendiri, dan sama sekali bukan pesanan atau agenda pihak asing,” paparnya.
Tuduhan kedua, moderasi beragama dituduh menyebabkan umat tidak mengakar atau fanatik dengan agamanya. Tuduhan seperti itu boleh jadi disebabkan adanya penggunaan istilah 'radikal' dan 'fanatik' yang salah kaprah. Hal yang sama juga terjadi pada istilah 'konservatif', dan 'fundamental'.
“Itulah mengapa sejak awal, dalam konsepsi moderasi beragama tidak digunakan keempat istilah yang telah mengalami kesalahkaprahan makna. Karena sesungguhnya yang harus dihindari bukanlah radikal-nya, fanatik-nya, fundamental-nya, atau konservatif-nya, melainkan adanya ekses negatif yang ditimbulkan dari istilah-istilah itu,” sebut LHS.