Terakhir, siswa SMA dari Bangkalan. “Kami ajari vokasi, kami ajari keterampilan, kerja sama dengan ITS, dia buka salon kecil-kecilan di rumahnya yang sangat sederhana. Hasilnya, per bulan pada masa pandemi itu paling sedikit 8 juta rupiah, 3 kali dari upah minimal Kabupaten Bangkalan,” terang Wahid.
Dalam kesempatan ini, Wahid pun menggarisbawahi bahwa Pemprov Jatim juga terus mengoptimalkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren melalui pemberdayaan para santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren. (ayu)