Pendidikan & Sastra

Buat Bumiputra Lupa Merdeka, Inilah Balai Pustaka dan Politik Perbukuan

Buat Bumiputra Lupa Merdeka, Inilah Balai Pustaka dan Politik Perbukuan
dok historia

 

Dicatat oleh Susanto, misalnya daerah berbahasa Jawa didominasi oleh buku-buku cerita wayang Jawa Tradisional, dongeng legenda, dan sejarah pribumi yang disajikan dalam bentuk prosa atau puisi.

 

Sementara di daerah lain, seperti sastra Melayu dan novel terjemahan Barat mulai mendominasi minat bacaan penduduk sejak tahun 1917. Kisah-kisah seperti Hikayat Hang Tuah dan Alexandre Dumas mulai banyak dinikmati penduduk bumiputra.

 

Tidak hanya karya terjemahan, Balai Pustaka juga mulai menerbitkan karya-karya modern yang ditulis penulis bumiputra. Dari sekian karya itu, novel Sitti Nurbaja (1922) menjadi salah satu karya terpopuler pada periode itu.

 

Berdasarkan karya-karya yang diterbitkan lembaga itu, bisa terlihat formulasi yang dihadirkan untuk membentuk selera bacaan masyarakat. Pemerintah kolonial mencoba menghindari bacaan yang mengandung unsur politik.

Baca Juga : Mendikdasmen Resmikan Pembaruan Sistem Pengelolaan Kinerja Guru Tahun 2025
Bagikan :