Pendidikan & Sastra

Buat Bumiputra Lupa Merdeka, Inilah Balai Pustaka dan Politik Perbukuan

Buat Bumiputra Lupa Merdeka, Inilah Balai Pustaka dan Politik Perbukuan
dok historia

SURABAYA, PustakaJC.co - Pada abad ke 19, koran terbitan bumiputra mulai banyak beredar di masyarakat. Kritikan dan hujatan kepada penjajah merupakan sebagian besar isi dari koran-koran yang berkembang pada masa itu.

 

 

Pada masa itu, masyarakat mulai menunjukan ketidakpuasan terhadap rezim Hindia Belanda dan berani mengekspresikannya. Hal ini ditambah dengan kebijakan Politik Etis yang dikatakan oleh Ratu Wilhelmina sebagai “Politik Balas Budi”.

 

Melalui tulisan, kalangan bumiputra mulai melakukan protes kepada pemerintah Hindia Belanda. Koran yang muncul menggunakan bahasa Melayu banyak berisi perlawanan dan “unek-unek” terhadap penjajahan waktu itu.

 

Pemerintah Belanda mulai resah dengan munculnya gelombang protes-protes tersebut. Mereka mulai menyadari apa yang telah dilakukan oleh kalangan bumputra. Sehingga pemerintah Hindia Belanda mulai mencari solusi agar membungkam hal ini.

Baca Juga : Mendikdasmen dengan Kepala Staf Kepresidenan Bahas Percepatan PHTC di Bidang Pendidikan
Bagikan :