"Marilah kita menjadi agen-agen penggerak bagi kemajuan pendidikan karena pendidikan merupakan pembangunan peradaban satu negara," cetusnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Prov Jatim total sekolah penggerak di Jatim sebanyak 200 sekolah. Lalu dirinya pun berharap bahwa kurikulum merdeka kelak juga dapat dilaksanakan dengan baik.
Khofifah menyebut fleksibilitas dari siswa untuk bisa mengambil mata pelajaran tertentu sebagai penguat jurusan utama merupakan wujud implementasi kurikulum merdeka di sekolah-sekolah penggerak. Bersama guru yang juga sebagai nafas penggerak, langkah itu mendukung Prodi Utama yang siswa ambil serta memungkinkan mereka mendapatkan banyak ilmu. Artinya, para siswa bisa terdorong melakukan kemandirian dalam berkreatif dengan bekal yang relatif komprehensif.
"Misalnya siswa ada di jurusan Tata Boga. Di ilmu Tata Boga ini memungkinkan perlu ilmu Akuntansi dan Pemasaran. Maka dengan hadirnya kurikulum merdeka, ini menjadi sebuah peluang untuk siswa memaksimalkan potensinya dengan mengikuti mata pelajaran terkait yang mendukung jurusan utama," jelasnya
"Nah ini menurut saya menjadi bagian yang sangat penting karena banyak yang bisa memproduksi tapi kemudian mengakses pasarnya kesulitan," imbuhnya.