Pemerhati Komunikasi, Suko Widodo mengatakan, apa yang dilakukan oleh Pak Samsul dengan menulis novel cukup tebal ini tidaklah wajar di era kekinian. Apalagi temanya spesifik berkisah tentang romantisme dunia perkebunan di Jatim.
"Saya melihat ini adalah sebuah kegilaan, karena disaat tidak banyak generasi kita mau menulis atau membaca novel. Namun Pak Samsul yang sudah purna justru menghasilkan karya yang monumental," terangnya.
"Contoh baik ini adalah bentuk literasi yang harus ditiru oleh generasi muda saat ini," tambahnya.
Lebih lanjut Suko Widodo mengatakan, mengutip Sutradara Garin Nugroho yang menceritakan, bahwa dunia perfilman didalam negeri tidak akan menghasilkan karya sineas terbaik, jika tidak ada novel yang berkualitas untuk diangkat menjadi karya film.