Pendidikan & Sastra

Mengintegrasikan Jurnalisme dalam Penulisan Biografi

Mengintegrasikan Jurnalisme dalam Penulisan Biografi
dok mediakata

 

Hasil penelitian Safari Daud terhadap 30 biograf di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar biograf adalah wartawan. Hal ini menunjukkan bahwa biograf tidak menjadi hak mutlak sejarawan.

 

Semua profesi terbuka menjadi biograf, namun wartawan menempati posisi pertama sebagai biograf. Data ini pun didukung dengan adanya dua biograf terkenal di Indonesia yang pernah menjadi wartawan, yakni Ramadhan KH dan Alberthiene Endah.

 

Umumnya, wartawan menjadikan bahasa sebagai alat interaksi antara dirinya dan khalayak. Namun, wartawan dalam menulis biografi menggunakan teknis jurnalisme berkaitan dengan keterampilan menggunakan bahasa jurnalistik. Akan tetapi, bahasa jurnalistik sekalipun tetap memiliki ciri khas menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar.

 

 

"Lewat kemampuan itu seorang biograf harus menunjukkan keterampilannya menulis. Jika tidak terampil menulis, biografi yang mereka tulis tidak akan memperoleh sambutan yang hangat dari khalayak," kata Abrar. (int)

 

 

Baca Juga : Pemprov Jatim Janjikan Digitalisasi Setiap Sektor
Bagikan :