"Tapi yang membedakan ketegangan dan toksisitas adalah bagaimana cara menyelesaikan konflik dan pertentangan itu." Hubungan beracun orangtua dan anak tidak muncul begitu saja dalam waktu singkat. Kemungkinan, ada riwayat perilaku egois, mengendalikan, menyalahkan, atau mengabaikan yang sudah lama dilakukan orangtua terhadap anak. "Masalah tertentu bisa muncul dan memicu keretakan dalam hubungan yang sehat, namun hubungan anak dan orangtua yang toksik tidak muncul begitu saja," jelas Streep.
"Orangtua dengan sifat narsistik yang tinggi, terlalu mengatur, atau agresif akan terus berperilaku seperti itu kendati anak sudah dewasa."
1. Memaksa anak untuk memenuhi keinginan orangtua Sebagai anak yang tumbuh dewasa, kita tentu membutuhkan kasih sayang dan persetujuan dari orangtua kita. Nah, orangtua yang toksik akan memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Walaupun kita mungkin membuat keputusan yang tepat, orangtua membuat kita merasa keputusan kita berbahaya bagi mereka dalam beberapa hal," kata konselor kesehatan mental Justine Carino. "Mereka juga mengancam untuk tidak lagi memberikan kasih sayang jika kita melawan keinginan mereka." Tanggapan serupa dikatakan oleh Streep. "Orangtua dapat menggunakan ancaman mengabaikan anak atau menghapus hak untuk mendapatkan warisan jika anak tidak mengikuti keinginan orangtua."