Pendidikan & Sastra

Ayundari, Novel Tentang Perkebunan Jatim

Ayundari, Novel Tentang Perkebunan Jatim
Dok kominfo jatim

 

Suparto Wijoyo, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga mengatakan, apa yang dilakukan Mas Samsul Arifin sebagai penulis, sesungguhnya sedang melaksanakan tugas kenabian. "Ketika kita berbagi gagasan, ide dan pemikiran, melalui tulisan, sesungguhnya kita sedang melaksanakan tugas kenabian," katanya dalam acara peluncuran yang dipandu oleh pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Mandiri, Sidoarjo, KH. Muhammad Zakki.

 

Menurutnya, bukankah Tuhan mengajarkan kepada manusia tentang alam semesta tidak dengan senjata tajam, keris, golok, badik, rencong dan mandau, melainkan dengan kalam, maka bersyukurlah ketika novel ini hadir karena tak hanya drama percintaan saja yang dihadirkan, antara Aisyah, Giwang dan Gus Fuad, melainkan nilai-nilai kehidupan yang harus dijaga sebagai manusia terhadap Tuhannya.

 

Novel berkisah percintaan yang penuh romantisme ini mengambil latar belakang kehidupan di dunia perkebunan, ditulis pada tahun 2020 hingga 2021 oleh MS. Arifien MMA, yang merupakan mantan kepala dinas perkebunan Provinsi Jawa Timur, disampaikan dalam sambutannya, entah kenapa bagi dirinya perkebunan sangat menancap di hatinya, sehingga saat dia memulai menulis novel ini, suasana kehidupan perkebunan yang begitu mewarnai.

 

Dalam kesempatan ini pula Suparto Wijoyo, mencuplik dari sebuah adegan dimana ada seorang tua di pedalaman perkebunan di desa magersaren saat berbicara kepada besaran, yang menyampaikan pitutur luhur yaitu, ciptakanlah cakrawala cintamu kepada Tuhan, jauh lebih besar dari pada segalanya, pitutur luhur ini merupakan sebuah nilai plus dari novel ini, dimana sebuah kunci kehidupan itu adalah memposisikan Tuhan lebih unggul dari segalanya, maka seluruh permasalahan hidupmu akan menemukan jalan terbaik. (int)

Baca Juga : Ini Efek Negatif dan Positif Games Online, Gamers Harus Perhatikan
Bagikan :