Ditegaskan Suyitno, agama bukan pemicu intoleransi. Agama justru harus menjadi inspirasi bagi kebaikan dan kemaslahatan. “Kalau agama dijadikan justifikasi kepentingan politik tertentu misalnya, akan sangat berbahaya,” ungkapnya.
Bersamaan itu, Suyitno mengajak Gen Z aktif dan menjadi agen penguatan moderasi beragama. Apalagi, kebijakan penguatan moderasi beragama telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Semangat moderasi beragama gencar disosialisasikan ke berbagai kalangan, termasuk Gen Z. Harapannya dapat menciptakan kehidupan keagamaan yang lebih toleran, saling asih, asah, asuh, saling menghargai, dan melindungi,” pungkasnya. (pstk01)