"Ini akan bisa diintegrasikan dalam P3KE sehingga data menjadu update dan optimal," ia menegaskan.
Emil juga menekankan pentingnya implementasi cara-cara kreatif yang berlandaskan sains sebab bantuan sosial, meski membantu, tidak selalu menyelesaikan permasalahan hingga ke akar.
Geliat ini pun terbukti efektif, sebab dari 41 juta jiwa di Jatim, yang dikategorikan sebagai penduduk miskin dapat ditekan hingga 391.400 jiwa saja.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan angka kemiskinan di Jatim tertinggi selama dua periode berturut-turut.
Pada periode Maret 2021 hingga September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313.130 jiwa. Kemudian, pada periode Maret 2021 sampai Maret 2022, penurunan angka kemiskinan berhasil mencapai angka 391.400 jiwa.