SURABAYA, PustakaJC.co - Komisi E DPRD Jawa Timur menyambut baik dilantiknya Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, definitif Adhy Karyono oleh Gubernur Jatim pada Jumat (15/7/2022) lalu. Diharapkan Sekdaprov langsung mengimplementasikan program-program Gubernur Khofifah Indar Parawansa terkait kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana sebagaimana dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, Senin (18/7/2022) mengatakan, bahwa utama dan krusial di Jatim yang perlu penanganan segera adalah masalah kemiskinan, kesehatan, pengangguran dan Pendidikan. Sekdaprov Jatim yang baru diharapkan bisa tancap gas menjabarkan program-program yang sudah dicanangkan Gubernur Jatim kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Saya ucapkan selamat datang Sekdaprov, Adhy Karyono di Provinsi Jawa Timur, semoga bisa langsung tancap gas bersama-sama membangun kesejahteraan rakyat Jawa Timur,” kata Wara Sundari Renny Pramana.
Politikus yang akrab disapa Bunda Renny ini mengungkapkan, ada banyak persoalan yang menjadi fokus kinerja pemprov Jatim saat ini. Diantaranya problem soal angka kemiskinan yang masih tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2021 mengun jumlah penduduk miskin di Jatim sebanyak 4.572.730 juta jiwa. Atau 11,40% dari total jumlah penduduk Jatim. “Penuntasan kemiskinan ekstrim di desa-desa harus menjadi landasan utama skema kebijakan Pemprov Jatim, khususnya dalam hal kesiapan anggaran serta program-program konkrit antar OPD,” harap Renny yang juga mantan Ketua DPRD Kota Kediri ini.
Begitu juga persoalan pengangguran. Dimana angka pengangguran di Jatim yang cukup besar. Data BPS tahun 2021 menyebutkan angka pengangguran masih di kisaran 1.281.395 orang. Pada bulan Februari 2022 lalu, BPS juga menyebutkan angka pengangguran terbuka di Jatim sebanyak 4,81%.
Disusul, ada 1,64 juta orang (5,04 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Rinciannya, pengangguran karena Covid-19 (116,65 ribu orang), lalu tidak bekerja karena Covid-19 (81,76 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja akibat Covid-19 (1,37 juta orang). “Permasalahan seperti ini perlu kerja keras dari seorang Sekdaprov sebagai dirigen dari para Kepala OPD, agar kinerja berikutnya fokus pada hal-hal tersebut,” harap Bunda Wara.
Lebih jauh politisi asal kediri ini berharap, Sekdaprov Jatim baru juga mampu membangun sinergitas yang kuat dan solid dengan jajaran DPRD Jatim. Terlebih posisi Sekdaprov adalah Ketua Tim Anggaran Pemprov Jatim sehingga harus mampu mendengarkan aspirasi-aspirasi dari masyarakat yang disampaikan melalui anggota DPRD. “Jembatan komunikasi politik antara eksekutif dan legislatif yang selama ini sudah berjalan baik, harus terus dijaga dan ditingkatkan, apalagi dalam menghadapi tahun politik 2024,” pungkasnya. (pstk01)