Dengan keberhasilan tersebut, Sahat berharap Pemprov Jatim bisa menjaga stabilitas perekonomian seperti daya beli masyarakat, ketersediaan logistik, kelancaran pendistribusian dan lain sebagainya. ”Meski ada isu-isu lokal, misalnya saat ini muncul PMK (Penyakit Mulut Kuku) pada hewan ternak. Namun Pemprov Jatim sudah bergerak cepat mengatasinya bahkan berkordinasi langsung dengan pemerintah pusat,” kata Sahat.
Diantara upaya strategis tersebut adalah melakukan isolasi kandang tertentu yang terindikasi terjangkit PMK, melakukan penyemprotan kandang dengan desinfektan serta menerjunkan satgas berkolaborasi dengan ikatan dokter hewan untuk percepatan penyuntikan hewan ternak sapi maupun kambing di sejumlah daerah di Jatim. “Semua sudah turun termasuk di masing-masing rumah potong hewan (RPH) untuk mengatasi wabah PMK tersebut,” jelasnya.
Ia juga berharap munculnya kurikulum baru bersamaan dengan peringatan hari pendidikan nasional bisa secepatnya daya dobrak kebangkitan Jatim di semua sektor. “Tujuannya tentu satu yaitu pemulihan ekonomi untuk mensejahterakan seluruh masyarakat Jatim,” pungkas Sahat Tua Simanjuntak. (pstk01)