Airlangga menambahkan bahwa komposisi komisaris akan tetap menyesuaikan kebutuhan spesifik masing-masing bank.
"Kalau misalnya ada yang mewakili kementerian, ada yang mewakili dari keuangan, ada yang mewakili juga misalnya kalau untuk BRI unsur kementerian teknis UMKM," jelasnya.
Selain membahas penyederhanaan struktur komisaris BUMN, rapat juga menyoroti dinamika nilai tukar rupiah. Airlangga menegaskan bahwa meskipun terjadi fluktuasi, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat berkat dukungan ekspor yang solid, cadangan devisa yang stabil, dan neraca perdagangan yang positif.
"Ya rupiah kan seperti biasa berfluktuasi. Tetapi tentu kita lihat secara fundamental kuat," ujarnya.