Ia disebut bakal melanjutkan ciri khas kebijakan bebas aktif Indonesia, di mana sang kepala negara menekankan tidak berpihak pada salah satu negara besar dan memprioritaskan kepentingan nasional. Prabowo juga dikatakan cukup kontras dengan sang pendahulu, Joko Widodo, yang lebih fokus pada urusan dalam negeri.
Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024, Prabowo sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Negara-negara dari berbagai benua telah dijelajahinya untuk diajak menjalin kerja sama dengan Indonesia.
Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga (UNAIR), Fadhila Inas Pratiwi, S.Hub.Int., M.A., menuturkan bahwa Prabowo tampak serius dalam penguatan pertahanan dan keamanan negara, serta pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif.
Masuknya isu pertahanan dalam salah satu program prioritas yang diusung oleh Prabowo menunjukkan kesungguhannya dalam memelihara aspek keamanan nasional dan internasional. Menurut Prabowo, dengan penguatan pertahanan, Indonesia akan mampu mewujudkan cita-cita bangsa dan dapat disegani oleh dunia global.