"Kami sangat sepakat bahwa pendidikan atau pemahaman antikorupsi ini harus dibangun sejak dini mulai dari siswa-siswi bahkan mungkin sejak mereka mulai pada pendidikan yang sifatnya pembentukan karakter," ucapnya.

Ia menjelaskan pendidikan dan pemahaman budaya anti korupsi penting dilakukan sejak dini terutama pada masa-masa pembentukan karakter anak. Pasalnya ketika hal tersebut konsisten dilakukan maka akan mampu membentuk budaya anti korupsi di masa mendatang.

"Kegiatan-kegiatan ini bisa betul-betul membangun budaya anti korupsi, kita paham bahwa budaya korupsi yang sangat-sangat tidak bagus itu bukan budaya asli Indonesia," jelasnya.

Menurutnya perilaku dan tindak korupsi yang ada saat ini adalah warisan dari masa kolonial yang berlangsung selama berabad-abad lamanya di Indonesia. Oleh sebab itu, ia menyampaikan pentingnya menyasar generasi muda Indonesia untuk memberikan pendidikan dan pemahaman tentang anti korupsi.

"Hasilnya memang tidak satu dua hari, tidak instan, karena mereka ini belum bekerja, sekian tahun ke depan mereka kuliah dan bekerja, ini baru akan terasa buahnya, akan terasa di beberapa tahun kedepan," tuturnya.