"Salah satu isu yang paling krusial adalah preferensi masyarakat atas pasangan calon kepala daerah pilihan mereka, yang biasanya memungkinkan terjadinya konflik. KPU harus dapat memastikan situasi agar tetap aman dan terkendali," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jawa Timur Aang Kunaifi mengapresiasi rata-rata partisipasi masyarakay Jawa Timur pada Pemilu Tahun 2024 mencapai 83,85%. Harapannya partisipasi masyarakat semakin meningkat termasuk dalam pelaksanaan Pilkada mendatang.
"Harapan kami adalah partisipasi aktif ini dapat dijaga dan masyarakat ikut andil dalam Pilkada Serentak 2024," pungkasnya. (pstk01)