Parlemen

Tangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital

Tangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital
dok pinterest

 

“Saya pikir hoax tidak akan pernah hilang, kita hanya bisa mengedukasi masyarakat agar lebih cerdas mengelola suatu berita."

 

Masifnya pengaruh kekuatan hoaks disebabkan karena Pemerintah Indonesia yang masih belum menanamkan pencerdasan literasi digital sejak dini kepada masyarakat. Hal ini membuat terbentuknya kelompok masyarakat yang terus mengikuti tren transformasi digital, tetapi masih tidak tertarik untuk mempelajari etika literasi dalam ber internet.

 

“Kelompok ini justru banyak menimbulkan masalah etika digital, sehingga kabar atau informasi yang belum terkonfirmasi menjadi tersebar secara cepat, lagi-lagi dalam bentuk hoaks,” tegas Aribowo

 

Menangkal hoaks yang telah mengakar dalam realitas digital selama bertahun-tahun memang bukan perkara yang mudah. Maka dari itu, perlu adanya ketegasan bagi seluruh pihak, khususnya masyarakat sebagai pengguna internet dalam menggunakan informasi yang kini mudah diakses secara digital ketika berhadapan dengan triggered issue yang dirasa ‘sensitif’ di mata publik.

Baca Juga : KPU Jatim Buka Pendaftaran Bacagub dan Bacawagub Jatim 2024
Bagikan :