Parlemen

Tangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital

Tangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital
dok pinterest

SURABAYA, PustakaJC.co - Hoaks atau berita bohong memang bukan pendatang baru di era digital. Digitalisasi internet tanpa disadari terus memberikan ruang bagi ketikan ‘netizen’ untuk terus memanipulasi berita tanpa verifikasi valid yang seharusnya dibuka ke publik.

 

Pengaruh hoaks justru semakin eksis saat dunia tengah bergelut dengan pandemi Covid-19, sebuah era pemantik yang sangat berpengaruh dalam mempercepat digitalisasi informasi. Saat itu, semua manusia seakan dituntut untuk mengadopsi teknologi dalam segala proses kehidupan, salah satunya dengan mengonsumsi berbagai informasi masif melalui realitas virtual.

 

Berbeda dengan masa lalu ketika audiens hanya bertindak sebagai followers pasif yang mengonsumsi berita dari media konvensional, di era media sosial saat ini, audiens telah semakin berlomba-lomba untuk mendigitalisasikan informasi dengan cara yang unik. Salah satunya dengan mengintegrasi big data ke dalam storage base di social media yang mudah diakses bagi siapa saja dan kapan saja.

 

Situasi ini membuat semakin masifnya informasi digital yang beredar dari berbagai media dan publik semakin mudah pula untuk percaya terhadap “statement” yang mereka akses dari dunia digital.

Baca Juga : Ini Visi Misi Khofifah, Risma, dan Luluk di Pilgub Jatim 2024
Bagikan :