Program ini dirancang untuk menjawab berbagai kendala yang selama ini dihadapi perempuan dalam mengakses pendidikan, pelatihan, dan modal usaha. Banyak dari mereka berada dalam kondisi rentan secara sosial dan ekonomi, terutama jika harus menghidupi keluarga seorang diri. KIP Putri Jawara hadir sebagai bentuk intervensi yang tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga pendampingan jangka panjang.

Adapun kriteria penerima manfaat program ini meliputi perempuan berusia 18 hingga 58 tahun, berdomisili di Jawa Timur, memiliki identitas kependudukan yang sah, berpenghasilan rendah, dan terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Selain itu, mereka harus memiliki embrio usaha di sektor ekonomi produktif kecuali pertanian dan peternakan dan berperan sebagai pengampu ekonomi keluarga.

Bantuan yang disalurkan berupa modal usaha, pelatihan keterampilan, serta pendampingan yang dilakukan oleh petugas di tingkat desa atau kelurahan. 

“Pendampingan dilakukan secara berkala untuk memastikan bantuan digunakan sesuai rencana dan usaha yang dijalankan bisa berkelanjutan,” jelas Yusmanu.(nov)