MAGETAN, PustakaJC.co - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa guru adalah pilar utama dalam pembangunan bangsa, dan akan tetap menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, meskipun menghadapi tantangan fiskal yang tidak ringan.
“Guru adalah tonggak utama masa depan Indonesia. Mereka tidak hanya mendidik, tapi juga membentuk karakter generasi penerus bangsa. Kami akan terus hadir untuk mendampingi perjuangan para guru,” ujar Emil saat membuka Seminar Akbar PGRI di GOR Ki Mageti, Kabupaten Magetan. Sabtu, (19/4/2025).
Emil menyampaikan, saat ini Pemprov Jatim tengah menghadapi pengurangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga Rp 4,5 triliun akibat perubahan kebijakan pusat. Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen menjaga agar sektor pendidikan, terutama kesejahteraan guru, tidak terabaikan.
“Kami berdialog langsung dengan para guru dan organisasi PGRI. Ketika ruang fiskal terbatas, kami pilih merekrut lebih banyak guru meski dengan penyesuaian tunjangan. Sebab yang kami perjuangkan adalah pemerataan kesempatan,” jelas Emil.
Ia juga mengapresiasi peran PGRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyusun kebijakan pendidikan yang lebih tepat sasaran. Menurutnya, kondisi dan kebutuhan guru di setiap daerah berbeda, sehingga komunikasi terbuka menjadi kunci.
“Kebijakan tidak bisa disamaratakan. Guru di Surabaya memiliki tantangan berbeda dengan yang di Magetan atau Sumenep. Maka itu, dialog bersama PGRI sangat penting untuk memastikan keadilan kebijakan,” terangnya.
Terkait pengangkatan guru honorer ke PNS atau PPPK, Emil menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi kewenangan masing-masing daerah dan disesuaikan dengan kemampuan fiskal. Pilihan kebijakan di Jawa Timur diambil setelah proses dialog intensif bersama para guru.
“Kebijakan kami bukan sekadar hitungan angka, tapi hasil dari mendengar suara para pendidik di lapangan. Karena mereka yang merasakan langsung beban dan tantangan di dunia pendidikan,” tegas Emil.
Emil menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa pendidikan akan tetap menjadi sektor utama dalam penyusunan RPJMD ke depan.
“Kami pastikan pendidikan dan kesehatan akan tetap menjadi wajah utama kehadiran negara dalam pelayanan publik,” pungkas Wakil gubernur ini. (Ivan)