Berita

Jatim Perkuat Irigasi Sawah Tadah Hujan, Targetkan 12,6 Juta Ton GKP di 2025

Jatim Perkuat Irigasi Sawah Tadah Hujan, Targetkan 12,6 Juta Ton GKP di 2025
Pertemuan dengan Menteri PU RI Bapak Dody Hanggodo dan tim bersama kami dan beberapa Bupati di Jatim penghasil padi signifikan di Jawa Timur.

JAKARTA, PustakaJC.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo sepakat memperkuat infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Fokus utama diarahkan pada optimalisasi sawah tadah hujan yang masih bergantung pada curah hujan.

 

“Dukungan percepatan rehabilitasi jaringan irigasi sangat kami butuhkan, termasuk pengembangan saluran baru. Ini penting bagi petani, khususnya yang mengelola sawah tadah hujan,” kata Khofifah usai pertemuan di Kantor Kementerian PUPR. Senin, (14/4/2025).

 

Menurutnya, lahan sawah tadah hujan berperan strategis sebagai lumbung padi kedua setelah lahan irigasi. Di Jawa Timur, sektor pertanian menjadi kekuatan utama, terbukti dari capaian produksi beras tertinggi secara nasional selama lima tahun berturut-turut.

“Jawa Timur siap mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Tahun 2024, kami mencatat produksi beras sebesar 5,4 juta ton,” ujar Gubernur Jatim itu.

 

Khofifah merinci capaian produksi beras Jatim: tahun 2020 sebesar 5,74 juta ton, 2021 sebesar 5,65 juta ton, 2022 sebesar 5,5 juta ton, dan 2023 sebesar 5,61 juta ton. Keberhasilan ini tak lepas dari pemanfaatan teknologi pertanian dan penguatan sistem irigasi.

 

“Irigasi yang baik serta inovasi sistem pertanian terus kami dorong sesuai amanat Inpres No. 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan jaringan irigasi.” Jelasnya

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan dukungan penuh pemerintah pusat untuk pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jatim. Langkah ini diharapkan mampu mendukung target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025.

 

“Kementerian PUPR akan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) lebih besar untuk sektor sumber daya air demi menunjang pertanian.” ujar Dody

 

Di tingkat daerah, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengungkapkan, 75 persen dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Pulau Bawean masih mengandalkan air hujan. Ia berharap pembangunan jaringan irigasi permanen segera direalisasikan.

 

Hal serupa disampaikan Bupati Malang, Sanusi, yang menyoroti dampak bencana alam terhadap irigasi.

 

“Produksi pertanian menurun karena hanya bisa panen sekali setahun. Banyak tanggul rusak akibat banjir. Perlu perhatian khusus dari pusat,” kata Bupati Gresik ini.

 

Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah kepala daerah dan pejabat teknis dari Provinsi Jawa Timur. Semuanya menyampaikan komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan dan program nasional swasembada. (Ivan)

 

 

Baca Juga : Permudah Iklim Investasi, Pemkot Surabaya Tegaskan Semua Perizinan Terpusat di DPMPTSP
Bagikan :