JAKARTA, PustakaJC.co - Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menggelar lomba penanaman pohon Matoa yang terbuka untuk masyarakat umum.
Lomba ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan bagian dari gerakan nasional menumbuhkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai Islam. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekjen Kemenag No. 182 Tahun 2025 dan bagian dari Program Ekoteologi sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama No. 244 Tahun 2025. Dilansir dari kemenag.go.id Senin, (14/4/2025).
“Menanam pohon adalah bentuk ibadah ekologis. Nabi Muhammad SAW bersabda, siapa pun yang menanam pohon dan hasilnya dimanfaatkan makhluk hidup, itu menjadi sedekah baginya.” ujar Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, di Jakarta, Minggu (13/4/2025).
Menurut Abu, gerakan ini mendorong umat Islam untuk lebih aktif dalam menjaga bumi. Pohon Matoa dipilih karena mudah ditanam, cepat tumbuh, dan bernilai ekonomi.
Mekanisme lomba cukup sederhana:
- Tanam pohon Matoa
- Dokumentasikan dalam foto atau video
- Unggah ke Instagram
- Tag akun resmi @bimasislam dan @literasizakatwakaf
Sebanyak 20 suvenir menarik telah disiapkan bagi peserta terpilih. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 25 April 2025 melalui akun IG resmi @bimasislam.
Gerakan ini juga menggandeng masjid, pesantren, dan majelis taklim agar dapat menjadi pelopor gerakan tanam pohon di tingkat komunitas.
“Jika satu rumah menanam satu pohon, dalam setahun kita bisa menghasilkan jutaan oksigen baru. Ini adalah tanggung jawab moral dan spiritual.” tambah Abu
Kemenag berharap kegiatan ini bisa melahirkan budaya menanam yang berkelanjutan dan menjadi bagian dari kesalehan sosial umat Islam.
“Mari jadikan pohon sebagai amal jariyah. Dari satu bibit, tumbuh harapan baru bagi bumi dan generasi mendatang,” pungkas Dirjen Bimas Islam itu. (Ivan)