“Apple kemungkinan harus mengalokasikan USD 30 miliar dalam tiga tahun hanya untuk memindahkan 10% rantai pasokannya ke AS.” kata Ives Managing Director & Senior Equity Research Analyst.
Di sisi lain, analis Bank of America Securities, Wamsi Mohan, menyatakan bahwa upah pekerja di AS yang lebih tinggi bisa menaikkan harga iPhone 16 Pro sebesar 25%, dari USD 1.199 (Rp 20,1 juta) menjadi sekitar USD 1.500 (Rp 25 juta). Jika tarif diterapkan secara penuh, kenaikan harga bisa mencapai 91%.
Tenaga kerja juga menjadi faktor penentu. CEO Apple, Tim Cook, pernah menyoroti keterbatasan jumlah teknisi terampil di AS, berbeda dengan China yang memiliki tenaga ahli dalam jumlah besar dan infrastruktur yang mendukung produksi berskala besar.