Berita

Pasca Lebaran, Inflasi Maret Tembus 1,79 Persen, Daya Beli Rakyat Kian Tertekan

Pasca Lebaran, Inflasi Maret Tembus 1,79 Persen, Daya Beli Rakyat Kian Tertekan
Ilustrasi inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu. (dok liputan6.com)

SURABAYA, PustakaJC.co - Ramadan dan Lebaran memang telah usai, namun dampaknya terhadap harga-harga masih terasa. Inflasi Maret 2025 naik tajam hingga 1,79 persen, menandai tekanan serius terhadap daya beli rumah tangga. Lonjakan ini tak cuma menyentuh dompet rakyat kecil, tapi juga membuat pelaku usaha ritel ekstra waspada.

 

Setelah mencatat deflasi 0,48 persen pada Februari, inflasi bulanan (month to month/MoM) Maret 2025 melonjak signifikan hingga 1,79 persen, dipicu oleh tingginya harga bahan pangan selama Ramadan serta penghapusan diskon listrik prabayar. Dolansir dari kompas.com Senin, (7/4/2025).

 

“Tanpa diskon listrik, inflasi tahunan bahkan bisa menyentuh 1,86 persen, ini sinyal kuat bahwa tekanan terhadap ekonomi rumah tangga masih berlangsung,” ujar David Sumual, Kepala Ekonom BCA, Minggu (6/4/2025).

 

Meski beras mulai turun harga, komoditas lain seperti bawang merah justru melonjak tajam, menyumbang besar pada inflasi pangan. Hal ini memperkuat tekanan terhadap masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah.

Baca Juga : Respon Positif Pelantikan Khofifah-Emil 2025
Bagikan :