GRESIK, PustakaJC.co - Tanggul Kali Lamong yang Jebol di Gresik pada beberapa waktu lalu, mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Emil meninjau langsung beberapa titik tanggul yang jebol, yakni di Desa Jono dan Desa Boboh, Kecematan Cerme, Gresik.
Usai meninjau tanggul, Emil menyampaikan Pemprov Jatim telah melakukan sejumlah upaya perbaikan tanggul di titik-titik yang mengalami kerusakan.
Sejumlah alat berat dan kawat bronjong, lanjutnya, kini telah dikirimkan ke titik-titik tersebut untuk selanjutnya dilakukan perbaikan tanggul.
"Jebolnya ini karena Kali Lamong meluap. Saat ini proses perbaikan dalam pengerjaan dengan memasang paravet di titik-titik yang jebol. Sehingga, jika musim hujan tiba, maka kita tidak khawatir akan terjadi banjir lagi di Desa Jono," kata Emil dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, kata Emil, Pemprov Jatim melalui BPBD telah melakukan sejumlah program penanganan banjir akibat meluapnya Kali Lamong. Beberapa di antaranya adalah pembangunan tanggul, normalisasi Kali Lamong hingga membuat retarding basin atau kolam penampung air hujan.
Terkait pembangunan tanggul, sejak tahun 2021 sampai 2024 telah dibangun tanggul sepanjang 2.710 meter mulai dari Desa Jono hingga Desa Kedanyang.
Sementara, untuk normalisasi Kali Lamong, di tahun 2024 telah dilakukan normalisasi sepanjang 44,58 kilometer dari 58 kilometer. Selain itu, juga dilakukan normalisasi sepanjang 141,43 kilometer anak sungai dari 350 kilometer.
"Saat ini sudah dibangun satu retarding basin di Desa Tambak Beras. Rencananya, akan dibangun sembilan titik retarding basin di Gresik," katanya.
Emil menyebut, ada 75 KK yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul di lokasi tempat pengungsian di Desa Boboh. Di lokasi ini, ia juga memastikan kelengkapan bantuan sosial dari Pemprov Jatim yang akan dibagikan kepada warga yang terdampak banjir.
Sebelumya, bersama beberapa stakeholder, dilakukan rakor untuk membahas penanganan banjir akibat jebolnya tanggul kali lamong tersebut. Dari Rakor tersebut, disepakati perlunya upaya normalisasi Kali Lamong, pembangunan tanggul di sepanjang Kali Lamong dan pembuatan embung di sejumlah titik, yang anggarannya dilakukan secara sharing antara Pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Gresik.
Usai Rakor, Wagub Jatim bersama rombongan lalu meninjau tanggul kali lamong di Desa Jono Kec. Cerme, dengan didampingi Kades setempat.
Selanjutnya, ia mengunjungi pengungsi terdampak banjir di Desa Boboh Kecamatan Menganti dan turut buka puasa bersama para pengungsi di tenda orange BPBD Jatim.
Usai berdialog dengan pengungsi dan melaksanakan shalat Magrib di rumah warga setempat, ia bersama rombongan lalu meninjau kondisi banjir di salah satu kampung di Desa Boboh.
Wagub Jatim, Emil menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Gresik, warga sekitar dan BPBD Jatim yang telah membantu menyediakan tempat pengungsian sementara.
"Kami disini juga ingin memastikan kebutuhan logistik pengungsi. Alhamdulillah, makannya enak dan ada tambahan siap saji. Semoga tidak hujan lagi, sehingga tanggulnya tidak jebol," terangnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/3/2025).
Sementara, berdasar data BPBD Jatim, total dampak banjir yang terjadi di Kec. Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti dan Kedamean, hingga saat ini, berupa, rumah terdampak 3.713 unit, area sawah 250 Ha, tambak 92 Ha, tempat ibadah 2 unit, fasilitas pendidikan 3 unit, perkantoran 1 unit, fasum lainnya 5 unit dan tanggul jebol 3 titik. (int)