SURABAYA, PustakaJC.co - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Timur mengadakan Forum Lintas Perangkat Daerah di Surabaya, Jumat (28/2/2025), untuk membahas rancangan Rencana Kerja (Renja) 2026. Forum ini menjadi wadah strategis bagi pemerintah daerah, akademisi, insan pers, serta komunitas digital dalam merumuskan kebijakan terkait transformasi digital, peningkatan literasi digital, dan perlindungan data di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam memastikan kebijakan yang dirancang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Melalui sinergi lintas sektor, kita dapat mewujudkan kebijakan yang mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih transparan, efektif, dan berbasis teknologi. Saya berharap forum ini menghasilkan rekomendasi konkret dalam mendukung digitalisasi layanan publik, peningkatan literasi digital, serta perlindungan data dan informasi di Jawa Timur," ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Jatim, Dedi Irwansyah, juga menyoroti pentingnya literasi digital dalam menghadapi perkembangan teknologi. Menurutnya, pemahaman dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Literasi digital bukan lagi sekadar pilihan, tetapi menjadi kebutuhan mendesak agar daya saing dan kemajuan daerah tetap terjaga. Seluruh perangkat daerah harus berperan aktif dalam mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan literasi digital bagi semua kalangan, mulai dari pelajar hingga pelaku usaha," jelasnya.
Teknologi canggih seperti Big Data, Data Analytics, Business Intelligence, dan Artificial Intelligence menjadi faktor utama dalam meningkatkan efisiensi layanan publik. Tony Dwi Susanto, Dosen Prodi S3 Sistem Informasi ITS, menekankan bahwa penerapan teknologi dapat membawa tata kelola pemerintahan ke tingkat yang lebih baik.
Dalam era digital yang berkembang pesat, tantangan utama bagi pers adalah memastikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Wahyu Kuncoro, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, menegaskan bahwa kerja sama antara pers dan pemerintah sangat penting untuk menciptakan ekosistem komunikasi yang sehat.
Selain digitalisasi dan literasi digital, peningkatan kualitas data juga menjadi perhatian dalam forum ini. Farida, Founder Narasio Data, menekankan pentingnya data spasial dalam perencanaan pembangunan.
Tantangan lain yang disoroti dalam forum ini adalah ancaman keamanan siber. Cholilah, Sandiman Ahli Madya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), mengingatkan bahwa keamanan siber tidak hanya bergantung pada infrastruktur teknologi, tetapi juga pada kesadaran masyarakat dalam melindungi data pribadi.
"Ancaman siber terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Oleh karena itu, upaya perlindungan data harus dilakukan secara menyeluruh, baik dari aspek infrastruktur maupun peningkatan literasi digital masyarakat," katanya.
Forum ini menghasilkan berbagai rekomendasi strategis untuk mendukung Renja 2026 Dinas Kominfo Jawa Timur. Digitalisasi layanan publik, peningkatan literasi digital, penguatan kualitas data spasial, serta peningkatan keamanan siber menjadi prioritas utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan berbasis teknologi.
Dengan kerja sama antara pemerintah, akademisi, media, dan komunitas digital, Jawa Timur siap melangkah lebih maju dalam transformasi digital, menghadirkan layanan publik yang lebih baik, serta menciptakan ekosistem digital yang aman dan inklusif bagi seluruh masyarakat. (nov)