Senada dengan Gatot, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Satriyo Nurseno, menambahkan peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan turut memengaruhi potensi penanganan bencana oleh BPBD. Sehingga BPBD Jatim meminta kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing.
“Kita masih berusaha untuk bisa meningkatkan kepedulian masyarakat terkait dengan kewaspadaan bencana. Dalam berbagai kegiatan seperti membersihkan sungai, kami selalu melibatkan masyarakat agar mereka juga sadar dan peduli sehingga tidak hanya tanggung jawab kita saja,” papar Satriyo.
Di samping cuaca dan curah hujan, perilaku masyarakat terhadap lingkungan turut memengaruhi potensi bencana di tempat tinggal mereka.
“Misal di area selatan, seperti di area pegunungan dan perbukitan. Banyak lahan yang sudah digunduli dan tanamannya dipotong. Kemudian potongan-potongan tanaman tersebut tidak dibersihkan. Sehingga dampak di area bawah bukit atau gunung terkena banjir bandang dan banjir lumpur,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir, tanah longsor, serta cuaca ekstrim dengan hujan lebat dan angin kencang.