Lebih lanjut, Suharlina menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan digital yang inklusif, di mana semua individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses yang sama terhadap teknologi.
“Teknologi seharusnya bukan menjadi hambatan, melainkan jembatan bagi mereka untuk memperoleh kesempatan lebih luas dalam pendidikan dan kehidupan sosial,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, diharapkan anak-anak berkebutuhan khusus dapat lebih mandiri dan memiliki keterampilan digital yang berguna di masa depan. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital harus dapat diakses oleh semua kalangan tanpa terkecuali. (nov)