SURABAYA, PustakaJC.co - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ekonomi Pancasila merupakan perpaduan dari elemen-elemen terbaik. Menurutnya, ada beberapa filosofi negara yang berkaitan dengan paham ekonomi, dan paham yang diterapkan di Indonesia merupakan kombinasi antara kapitalisme dan ekonomi terencana.
"Dalam pemahaman ekonomi yang kita sekarang wajib dan pantas untuk menyebut ekonomi kita, ekonomi Pancasila," ujarnya dalam Pengarahan Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 di Kantor Bappenas, Jakarta, Senin (30/12).
Presiden juga mengingatkan bahwa para pendiri bangsa mendasarkan perekonomian Indonesia pada prinsip kekeluargaan.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bukan hanya sebagai pengawas dalam paham ekonomi Pancasila, melainkan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya.
"Harus jadi pengayom rakyat, pemerintah harus jadi pemimpin, pelopor, pengelola, me-manage ekonomi, menjaga segala kekayaan bangsa Indonesia," pesan Prabowo.
Prabowo kemudian meminta jajaran anak buahnya untuk menunjukkan kebesaran jiwa. Ia menekankan adanya prioritas untuk Indonesia dalam beberapa tahun mendatang, terutama di bidang ekonomi.
Ia juga memberikan sinyal bahwa beberapa kementerian/lembaga (K/L) dalam Kabinet Merah Putih akan menerima anggaran yang lebih kecil.
"Mungkin K/L sebagian tidak akan mendapatkan anggaran yang dicita-citakan, saat ini, nanti kita lihat perkembangannya. Jangan ganggu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) terus, karena menteri keuangan itu bertanggung jawab kepada saya," katanya.
"Waktu saya menteri pertahanan, selalu saya dibatasi oleh menteri keuangan. Sekarang yang lemas Pak Sjafrie Sjamsoeddin (menhan). Kalau dia merasa dibatasi oleh menteri keuangan, nanti menkeu mengatakan, 'Ini perintah presiden'," sambung Prabowo disambut gelak tawa.
Presiden menyatakan bahwa dirinya harus memikirkan prioritas negara. Meskipun mempertahankan sektor pertahanan itu penting, ada aspek lain yang dianggap lebih mendesak.
"Anak-anak harus makan, guru-guru gajinya harus diperbaiki, hakim-hakim harus segera dibikin rumah dinas yang layak. Tidak boleh ada hakim yang ngontrak," beber Prabowo. "Menteri Perumahan (Maruarar Sirait) ngangguk-ngangguk, terima kasih menteri perumahan. Tambah rambut putih aku lihat kau itu, baru dua bulan (menjabat), tapi masih senyum. Saya terima kasih," imbuhnya berkelakar kepada Ara. (nov)