Berita

Wamendagri: Digitalisasi Jadi Kunci Pelayanan Publik yang Efisien dan Transparan

Wamendagri: Digitalisasi Jadi Kunci Pelayanan Publik yang Efisien dan Transparan
Wamendagri: Digitalisasi Jadi Kunci Pelayanan Publik yang Efisien dan Transparan (dok tempo)

SURABAYA, PustakaJC.co  Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menekankan pentingnya penerapan inovasi digital dalam pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan responsivitas pelayanan publik. Pernyataan ini disampaikan saat acara Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Surabaya, pada Kamis, 5 Desember 2024.

 

Ribka menyoroti pentingnya integrasi layanan publik sebagai prioritas utama untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat, mudah, terjangkau, cerdas, dan berkualitas kepada masyarakat.

 

Salah satu contoh keberhasilan inovasi ini adalah Sistem Analisa Data Kemiskinan (SIANDIK) di Sumedang, Jawa Barat, yang memastikan program pemerintah berjalan lebih efektif dan bantuan tersalurkan tepat sasaran.

 

Ia turut mengapresiasi pencapaian Indonesia dalam UN E-Government Survey 2024 yang masuk dalam kategori Very High E-Government Development Index (VHEGDI), sebagai bukti nyata potensi besar dari sistem pemerintahan berbasis digital.

 

Ribka menyatakan bahwa inovasi pemerintah tidak hanya berkontribusi pada peningkatan pelayanan publik, tetapi juga memperkuat daya saing daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus memanfaatkan potensi untuk keberlanjutan jangka panjang.

 

Pada kesempatan tersebut, Ribka juga memberikan apresiasi kepada para pemenang IGA 2024 atas peran aktif mereka dalam mewujudkan pemerintah daerah (Pemda) yang inovatif.

 

Ia menambahkan bahwa jumlah inovasi dan partisipasi tahun ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Namun, peningkatan tersebut belum merata di seluruh wilayah. Oleh karena itu, ia mengimbau semua pemerintah daerah untuk lebih mendorong dan mengembangkan inovasi di daerah masing-masing.

 

"Kami sangat berharap daerah-daerah yang paling inovatif dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya," ujarnya.

 

Sebagai tambahan informasi, sebanyak 42 daerah tercatat menerima penghargaan sebagai daerah terinovatif, sementara 76 daerah lainnya mendapatkan predikat sebagai daerah sangat inovatif. Tahun ini, jumlah inovasi yang terdaftar mencapai 31.719, dengan partisipasi dari 529 daerah dari total 546 daerah otonom.

 

Berdasarkan pembagian wilayah, Pulau Jawa mencatat 13.500 inovasi, diikuti oleh Sumatera dengan 10.397 inovasi. Kalimantan dan Sulawesi menyumbang 4.933 inovasi, wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku menghasilkan 2.513 inovasi, sedangkan Papua menyumbang 321 inovasi. (nov)

Baca Juga : DKP Jatim Gelar Forum Perangkat Daerah Upaya Tingkatkan Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan
Bagikan :