"Dropping air bersih sudah berakhir kemarin. Untuk langkah selanjutnya jika masih ada daerah terdampak kekeringan, kami akan berkoordinasi dengan pimpinan dan pihak terkait untuk langkah selanjutnya," kata, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, dilansir dari laman resmi BPBD Kota Mojokerto.
Menurutnya, status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan 2024 terhitung sehak tanggal 19 Juni - 15 November 2024.
"Saat ini statusnya belum hidrometeorologi, namun masih musim basah dan musim kering atau biasanya musim kemarau basah. Perkiraan BMKG Juanda, masuk hidrometeorologi pada minggu ke dua dan ketiga bulan November 2024," bebernya.
Sedangkan, prediksi BMKG musim hujan melanda kawasan Mojokerto pada November pertama meliputi Kecamatan Dawarblandong, Jetis, Pacet Gondang, Jatirejo, dan Trawas.