"Penyaluran kredit perbankan di jawa timur juga tumbuh sebesar 8,01 persen (y on y) sebesar Rp697 triliun," ucapnya.
Selain itu, indikator kredit macet / non performing loan (NPL) di Jawa Timur terjaga di bawah 4 persen yaitu sebesar 3,34 persen. Indikator lain yaitu kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) juga tercatat sangat baik sebesar 35,80 persen.
"Capaian tersebut cukup resilien untuk mengantisipasi potensi resiko di masa datang, dan penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat memiliki kualitas yang baik," ungkapnya.