Terlepas dari penanganan bencana berbasis masyarakat, Pj. Gubernur Adhy menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyiapkan langkah-langkah preventif sebelum bencana. Seperti mitigasi cegah bencana, survey lokasi berpotensi bencana, juga pengenalan profesi Petugas Penanganan Bencana kepada anak-anak muda Jawa Timur.
Untuk kegiatan pra bencana, diantaranya penguatan kapasitas masyarakat, melalui Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dengan sasaran sekolah dan Pondok Pesantren, serta sosialisasi kelompok usia dini melalui Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina) dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena).
"Itu termasuk dalam fase prabencana kita. Kita juga punya fase tanggap darurat di mana kita melakukan kaji cepat oleh TRC BPBD dari wilayah terdampak, evakuasi penyelamatan korban oleh SAR dan personil terlatih, penyiapan pengungsian dan perlengkapannya, pemenuhan kebutuhan dasar, hingga layanan psikososial atau trauma healing," katanya.