“Sementara FPRB itu yg memfasilitasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana),” jelasnya.
Sedangkan Tagana, lebih berfokus pada kegiatan tanggap darurat, utamanya dalam kegiatan assesment dan penyediaan dapur umum untuk masyarakat terdampak bencana.
“Keunggulan dari sistem penanganan bencana berbasis masyarakat adalah mereka bisa terlibat mulai dari mitigasi, pencegahan bencana, hingga penanganan pasca bencana,” tegas Adhy.