SURABAYA, PustakaJC.co - Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) mulai memperbaiki kerusakan rumah penduduk dan rumah ibadah, pasca gempa bumi yang melanda Pulau Bawean, Gresik.
Kegiatan kedaruratan pasca bencana ini menyasar 331 fasilitas umum, seperti, gedung sekolah, pondok pesantren, musholla, masjid, pasar, fasilitas kesehatan, dan beberapa fasilitas umum lainnya.
Jumlah fasilitas umum ini tersebar di Kecamatan Sangkapura sebanyak 196 unit dan Kecamatan Tambak 135 unit, yang meliputi, rusak ringan sebanyak 268 unit, rusak sedang 45 unit dan rusak berat 18 unit.
Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, perbaikan fasum yang dilakukan Pemprov Jatim saat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto saat mengunjungi lokasi terdampak gempa bumi di Pulau Bawean pasca kejadian.
"Arahan dari Bapak Pj Gubernur saat itu bahwa untuk perbaikan fasilitas umum akan dilakukan oleh Pemprov Jatim," terangnya dilansir dari laman resmi BPBD Jatim, Jumat, (17/5/2024).
Kendati demikian, dalam pelaksanaannya Tim Pemprov Jatim juga berkolaborasi dengan Pemkab Gresik, kalangan dunia usaha dan masyarakat setempat.
Kalaksa Gatot Soebroto juga menjelaskan, proses perbaikan kedaruratan yang dilakukan saat ini lebih diprioritaskan untuk mengembalikan fungsi fasum, bukan membangun mulai awal.
"Dalam kondisi darurat bencana, perbaikan fasum memang diprioritaskan pada pengembalian fungsi agar bisa segera digunakan kembali oleh masyarakat," ujarnya.
Rencananya, kegiatan rehabilitasi kedaruratan pasca bencana ini akan berlangsung hingga rampungnya sasaran kegiatan di 331 fasum.
Sementara itu, gempa kembali mengguncang Pulau Bawean, Gresik Jawa Timur. Dikutip dari akun BMKG Juanda, gempa tektonik dengan magnitudo 4,3, Minggu (12/5/2024). Gempa ini terjadi pada pukul 21.33 WIB malam.
"Ini merupakan bagian rangkaian gempa bumi Bawean M6,0 yang terjadi pada hari Jumat (22/3/2024) pukul 11.22.45 WIB. Dan telah tercatat adanya 657 kali gempa bumi susulan," tulis akun ig BMKG.
Pusat gempa berada di 35 Km Barat Laut perairan Pulau Bawean dengan kedalaman 8 Km. Guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bawean III MMI, dimana getaran dirasakan seperti truk yang melintas.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, gempa bumi ini masih merupakan rangkaian gempa susulan dari gempa pertama yang melanda pulau itu. Diketahui, gempa besar berkekuatan 6,0 dan 6,5 Magnitudo pertama kali mengguncang Bawean pada 22 Maret lalu.
BMKG mencatat sampai saat ini gempa bumi yang terjadi di Pulau Bawean sudah mencapai 657 kali gempa susulan. Episenter gempa terletak pada koordinat 5.87° Lintang Selatan dan 112.56° Bujur Timur.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan kabar-kabar hoaks. Selain itu, masyarakat tetap diimbau untuk menghindari bangunan yang retak maupun rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,"tutup akun tersebut. (int)