SURABAYA, PustakaJC.co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur terus berprogres menangani banjir lahar dingin di Lumajang. Hal itu dilakukan sebagai bukti komitmen BPBD Jatim dalam menengani bencana hingga tuntas.
"Pemprov Jatim melalui BPBD sejauh ini telah menaruh perhatian khusus pada penanggulanan bencana hingga tuntas seperti yang ditegaskan Pak Pj Adhy, " kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dalam Laporan Harian Bencana yang dilansir dari Pusdalop BPBD Jatim, Selasa, (30/4/2024).
BPBD Jatim juga terus berkoordinasi dengan semua lini dalam upaya penanganan banjir lahar dingin Lumajang. Upayan lanjutan yang dilakukan adalah dengan melanjutkan normalisasi di Sungai Menjangan dan melanjutkan pembersihan sisa material banjir.
Selain itu, tim BPBD provinsi Jatim melakukan peninjauan di empat titik lokasi, satu titik di Dusun Kloposawit, Kecamatan Candipuro dan tiga titik di Dusun Paserjambe Kecamatan Paserjambe.
"Unsur yang terlibat dibantu dengan warga setempat melanjutkan penanganan pemasangan bronjong dan pembuatan alur sungai di Kecamatan Paserjambe, " tambahnya.
Kemudian, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, tim BPBD Jatim melakukan giat pendistribusian bantuan paket sembako, cangkul, sekop, paket P3K dan paket snack anak-anak serta pemeriksaan kesehatan kepada warga terdampak di Desa Rejobalen, Desa Kloposawit, di Kecamatan Candipuro.
"Tim BPBD juga mendistribusikan alat berat jenis eskavator PC 48 milik PUPR Kabupaten Lumajang untuk membuka gorong-gorong di sisi sebelah timur Perumahan Sakinah, "katanya.
Gatot menambahkan, selain menggunakan alat berat, bersama warga dan pihak terkait, BPBD Jatim melakukan pembersihan gorong-gorong secara manual dengan alat cangkul dan sekop di perumahan Sakinah.
Sebelumnya, dalam Rakornas PB yang diadakan di Bandung, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengatakan pihaknya juga telah menerbitkan 2 surat keputusan gubernur diantaranya adalah SK Gubernur Jatim No.188/741/KPTS/013/2023 tentang klaster logistik penanggulangan bencana provinsi Jatim dan berikutnya adalah SK Gubernur Jatim No.188/670/KPTS/013/2023 tentang tim reaksi cepat penanggulangan bencana provinsi Jatim.
"Kedua surat keputusan itu merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya dalam penanggulangan bencana yang ada di Jatim," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melibatkan dan menjadikan seluruh Jabatan Piminan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan pemprov Jatim sebagai sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana) melalui pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA)
"Karena kita ingin seluruh pimpinan Pratama bisa menjadi role model dalam penanganan bencana. Karena kalau pemimpin tidak punya sense of crisis, tidak punya kepedulian, empati maka akan susah dalam menangani suatu bencana" pungkasnya.
Di akhir, Adhy juga mengajak seluruh elemen untuk terus meningkatkan inovasi dan teknologi dalam melakukan penanggulangan bencana. (int)