"Kondisi angin bertiup kencang dan kadang berubah arah jadi tantangan tersendiri. Ditambah jarak titik api dengan tempat pengambilan air jauh serta keterbatasan sarana dan sarana pemadam api," urainya.
Menatap tahun 2024, Pj. Sekdaprov Bobby telah melakukan berbagai upaya koordinasi dalam antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan dengan melibatkan para-pihak (BNPB/BPBD, Dinas Kehutanan, Perhutani, BMKG, TNI/POLRI, dan lain-lain).
Disisi lain, seluruh tim dan satuan tugas terus melakukan pemantauan Iklim, Cuaca, Titik Panas (Hotspot) melalui Teknologi Informasi lintas sektor BMKG, Aplikasi Sipongi KLHK, CCTV Pos Pengamat Gunungapi (PPGA) PVMBG yang terintegrasi pada Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Timur terpantau selama 24 jam.
Pihaknya juga memastikan peralatan yang digunakan untuk pemadaman Karhutla lengkap dan berfungsi dengan baik. Patroli dan pengawasan terus dilakukan pada area hutan terutama yang berpotensi.
"Terpenting, kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar," harapnya.