Berita

Kalaksa BPBD Jatim Imbau Masyarakat Waspadai Terjadinya Potensi Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Kalaksa BPBD Jatim Imbau Masyarakat Waspadai Terjadinya Potensi Bencana Banjir dan Tanah Longsor
Dok inside

SURABAYA, PustakaJC.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya potensi bencana alam. Sebab, saat ini mulai terjadi pergeseran iklim kemarau ke penghujan.

 

Pernyataan itu sebagaimana disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, beberapa waktu lalu.

 

“Sebagaimana kita ketahui posisi saat ini mulai terjadi bencana hidrometeorologi dan juga pada bulan April nanti sudah mulai pergeseran ke arah musim panas. Sehingga masyarakat juga harus diberikan informasi terkait potensi ancaman musim panas itu, seperti kekeringan dan  sebagainya,” kata Gatot Soebroto.

 

Gatot juga menjelaskan, jika saat ini wilayah Jawa Timur tengah dilanda Siklon Herman. Hal tersebut berdampak pada kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

 

“Dari kejadian perubahan cuaca tersebut, artinya nanti ada potensi ancaman bencana dan itulah yang kita antisipasi perubahan – perubahan tersebut,” sebutnya.

 

Menurutnya, hampir seluruh wilayah di Jawa Timur dilanda Siklon Herman. Namun, kata dia, ada sejumlah wilayah di Jatim yang memang perlu untuk diwaspadai terkait potensi ancaman bencana kekeringan.

 

“Untuk wilayah yang berpotensi (Siklon Herman) hampir sama untuk wilayah Jawa Timur. Tetapi ada wilayah-wilayah tertentu yang perlu kita perhatikan terkait dengan potensi ancaman kekeringannya ke depan,” ungkapnya.

 

Pihaknya memprediksi jika potensi bencana hidrometeorologi hujan kemungkinan bisa saja terjadi hingga Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2024.  “Ada kemungkinan sedikit,” katanya.

 

Selain bencana banjir, Gatot mengungkap, jika potensi tanah longsor ke depan juga dimungkinkan bisa terjadi. Namun pihaknya memastikan telah mengantisipasi potensi bencana alam tersebut. Salah satunya dengan memasang Landslide Early Warning System (LEWS) atau alat pendeteksi tanah longsor.

 

“Yang pasti semua potensi tanah longsor yang ada di wilayah Jawa Timur pastinya sudah dipantau oleh temen-temen BPBD kabupaten/kota, ada alat LEWS kami juga. Lalu masyarakat juga membantu melihat kondisi di sekelilingnya apabila ada kegiatan-kegiatan tanah yang bisa dicurigai untuk longsor,” pungkasnya. (int)

Baca Juga : Nusakambangan Bangkit Jadi Sentra Pangan dan Latihan Kerja Warga Binaan
Bagikan :