Mengingat, untuk kuartal III 2023, negara yang berinvestasi di Jawa Timur meliputi Amerika Serikat, Singapur, Hongkong, Belanda, serta Jepang yang menjadi investor kedua terbesar dengan investasi mencapai Rp 6,9 triliun atau 23,3%.
"Maka dari itu kita membahas banyak bidang, salah satunya mengenai masa depan sektor manufaktur di Jawa Timur. Di mana Jawa Timur ingin mempertahankan sektor manufaktur atau industri sebagai lokomotif pendorong dari perekonomian kita ke depan," katanya.
Emil mengatakan, pembicaraan mengenai industri ini menjadi penting mengingat perkembangan manufaktur Jawa Timur sangat baik. Sebab, manufaktur Jawa Timur tahun 2022 kemarin sudah mencapai 31,34% dan melampui target Indonesia di angka 30% untuk 2045.
Kerjasama lain yang menjadi fokus pembicaraan adalah Jepang yang tengah menghadapi aging population. Sehingga, ini membuka peluang pemanfaatan SDM di Indonesia.
"Dengan ancaman aging population ini, Jepang bisa ikut memanfaatkan bonus demografi Jawa Timur dengan inovasi bersama. Jadi ini adalah hubungan yang semakin mutualisme bagi kedua negara," terangnya.