"Pasar murah ini sudah kita mulai sejak 1 September lalu, ini merupakan upaya kami untuk mendekati harga keterjangkauan bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa produksi padi dan beras di Jawa Timur dipastikan surplus. Dikatakannya bahwa sejak September 2022 hingga September 2023, Jatim surplus beras sekitar 9,23 persen. Namun, memang harga saat masuk penggilingan sudah melebihi Harga Pokok Pemerintah (HPP). Sehingga menyebabkan harga end productnya juga tinggi.
“Seminggu lalu saya ke Tuban, saya lihat disana Gabah Kering Panen (GKP) sudah lebih tinggi dari HPP. Maka masuk penggilingan pasti akan naik. Bahkan disana mencapai harga Rp. 7.700/kg,” ucapnya.