Berita

Khofifah Tanam Padi Inpari 32 dan Kembangkan Pupuk Organik di Tuban

Khofifah Tanam Padi Inpari 32 dan Kembangkan Pupuk Organik di Tuban
Dok humas jatim

 

“Bahkan produktivitasnya hasil panen meningkat dari semula rata rata 7 ton per hektar menjadi 11-12 ton per hektar  saat menggunakan pupuk organik. Padahal biasanya, hasil panen akan turun dulu pada awal penggunaan pupuk organik. Inilah yang bisa dijadikan referensi bagi wilayah lain,” jelasnya.

 

“Ini sudah panen ke-4, dari awalnya 7 ton hingga ke-12 ton. Pertama bahwa saat menggunakan organik, operational cost nya turun tetapi  produktivitasnya meningkat. Jadi nilai tambah cukup signifikan bisa dirasakan oleh para petani. Sehingga banyak sekali multiplayer efek dari penggunaan organik dan kemudian peningkatan produktivitas,” imbuhnya detil.

 

Para petani di Desa Karang Tinoto pun cukup mudah dan murah untuk mendapatkan pupuk organik tersebut. 

 

Selain itu, upaya percepatan tanam padi ini memanfaatkan irigasi teknis yang tersedia di Desa Karangtinoto yang memiliki indeks pertanaman (IP) 3 atau bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul Inpari 32 dengan produktivitas rata-rata 11-12 ton/Ha.

 

Terkait potensi kemarau berkepanjangan daerah, Khofifah mengatakan, bahwa kekeringan di kabupaten/kota Jawa Timur bisa ditanggulangi secara strategis. Salah satunya adalah dengan pengadaan sumur-sumur bor di lahan sawah.

 

"Saya sudah menyampaikan bahwa yang melakukan trial dan success adalah dengan membuat sumur-sumur bor di lahan sawah. Rata-rata di daerah Mataraman  sudah menggunakan sumur bor untuk pengairan sawah di saat musim kemarau saat ini  juga diterapkan di beberapa daerah lain," katanya. 

Baca Juga : Begini Meriahnya Kick Off Rangkaian Hari Jadi ke-79 Jatim
Bagikan :